Setiap orang tua perlu merumuskan bersama KRITERIA SUKSES ANAK supaya usaha-usaha dalam proses mendidik anak bisa sejalan dengan kriteria tersebut. Apakah rangking anak di sekolah yang menjadi kriteria suksesnya atau anak
yang sholeh dan berbakti kepada orang
tua yang menjadi tolok ukurnya? Apapun itu jabarkan kriteria sukses secara konkret dan terperinci, anak yang
sholeh itu yang seperti apa, berbakti kepada orang tua itu yang bagaimana, dsb.
Sehingga seandainya kriteria sukses anak kita adalah ”bekerja sesuai panggilan jiwanya (passion)” maka saat anak di sekolah hanya menguasai satu mata pelajaran yang sangat dia sukai dan dia melejit di bidang tersebut berarti kita bisa tenang karena kita sedang ada di jalur yang sejalan dengan kriteria yang telah kita tetapkan, tidak ada keresahan manakala pelajaran lain hanya mencapai nilai rata-rata
- Topang mimpi anak, biarkan anak bebas bermimpi, diskusikan bersama sisi menarik dari mimpinya sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain
- Hadirkan contoh-contoh orang sukses yang bermanfaat bagi orang lain
Saat anak berusia 0-8 th biarkan
anak punya referensi yang banyak: bermain dengan orang tua mengunjungi pom
bensin, tukang las, damkar, melihat karya seni di museum dll
Usia 9-11 th mulai ajak ngobrol tentang
mimpi besar/cita-citanya, misal anak ingin jadi ilmuwan, maka hadirkan
referensi tentang ilmuwan yang keren secara lebih detail, ajak anak bertemu dengan tokoh ilmuwan
tersebut, melihat karya-karya apa yang sedang/telah dikerjakan ilmuwan tersebut,
bagaimana mencapainya dsb
Usia 12-15 th sudah mulai fokus,
kalau saat kecil suka 10 kegiatan maka makin besar semakin mengerucut kepada
kegiatan yang benar-benar dia sukai yang mendukung mimpi besarnya sehingga pada
usia 16 th anak bisa menjalankan apa yang jadi mimpinya tersebut,
jika punya project maka anak akan mulai mengerjakan projectnya, jika butuh
tambahan ilmu maka anak akan mencari ilmu yang mendukung projectnya tersebut,
jadi sudah tidak galau lagi saat menentukan jurusan yang akan dipilih untuk
kuliahnya nanti
Karena itu penting bagi orang tua
untuk memberikan ruang yang lebar agar anak-anak mampu menjadikan dirinya
bermanfaat untuk orang lain, jangan
menyamaratakan dengan anak lain, cari kelebihan yang paling unik
Kecerdasan INTELEKTUAL membuat
seseorang pandai
Kecerdasan EMOSIONAL membuatnya
bisa mengendalikan diri
Kecerdasan SPIRITUAL memungkinkan
hidupnya penuh arti
CIRI-CIRI ORANG SUKSES:
- Intrapersonal Intelligencesnya Tinggi: kemampuan untuk mengenal diri sendiri (kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi diri, tahu kekuatan kelemahan diri sendiri)
- Interpersonal Intelligencesnya Tinggi: kemampuan berhubungan dengan orang lain
- Punya mimpi besar, tujuan yang jelas dan teguh memegang mimpinya
- Mengembangkan 5 kecerdasan secara seimbang: SEPIA (spiritual, emotional, power, intellectual, aspiration)
SEPIA: Spiritual / Emotional / Aspiration
= ranah KARAKTER, Intellectual / Power = ranah KOMPETENSI / kognisi, untuk menjadi
sukses kelimanya harus dikembangkan secara seimbang
Biasanya jika anak umur kurang
dari 7 th sudah masuk ranah kognitif sementara karakternya belum
matang, maka anak cenderung gampang berputus asa, marah kalau mengerjakan soal-soal
yang banyak, sering jengkel dan frustrasi saat menghadapi kesulitan, dsb.
Untuk itu di usia muda (0-7 th)
latih anak dengan banyak bermain, belajar mengelola emosi, beri anak tantangan yang sesuai dengan umurnya, belajar
jadi problem solver.
Orang dengan Kecerdasan Emosional dan Spiritual
yang baik akan memiliki:
- SELF AWARENESS (paham/tau keadaan diri, hal yang disukai, intuisi)
- SELF REGULATION (sanggup mengelola diri dan sumber daya diri sendiri)
- Indikatornya : IN LINE dan BAHAGIA
- MOTIVATION
- EMPHATY
- SOCIAL SKILL
Apa yang bisa dilakukan orang tua untuk melejitkan kecerdasan emosional dan spiritual
anak?
- Jadilah TELADAN emosional/spiritual yang baik untuk anak karena anak akan meniru tingkah laku orang terdekatnya
- Bantu anak-anak menemukan misi hidupnya
- Jadikan Al Quran sebagai manual hidup
- Ceritakan kisah-kisah agung dari para nabi dan rosul
- Diskusikan berbagai persoalan dengan perspektif ruhaniyah
- Libatkan anak dalam setiap ritual keagamaan secara konsisten
- Bacakan puisi , lagu-lagu spiritual dan emosional
- Sering mengajak anak melihat keindahan alam dan karya Allah, jika anak ingin tau tentang kodok, ajak lihat kodok yang sebenarnya jangan hanya gambar/videonya di internet
- Sering berkunjung ke panti asuhan / panti jompo
- Ikut sertakan anak dalam kegiatan sosial sehingga terlatih menyelesaikan permasalahan sosial di sekitarnya
Cerdas spiritual TIDAK SAMA dengan sikap religius (tampak religius), cerdas
spiritual :
- Bisa memberi makna hidup
- Punya kemampuan untuk tetap bahagia dalam situasi apapun (ikhlas)
ZONA IKHLAS (kondisi dimana emosional dan spiritualnya tinggi)
Gelombang otaknya harus selalu dalam posisi alfa dan theta
Tubuhnya mengandung serotonin, endorfin dan melatonin dalam komposisi yang
pas
BELAJARNYA bisa dengan berlatih PUASA karena puasa
- Bisa mengubah gelombang otak dari Beta ke Alfa dan Theta sehingga bisa bersabar dan membuat orang untuk lebih banyak berbuat baik jika dijalankan dengan benar
- Jika berlanjut hingga 10 hari akan membuat gelombang otak stabil di Alfa dan Theta
- Berlanjut hingga 20 hari membuat tubuh memproduksi hormon yang bisa membuat tenang sehingga mampu melihat hidup dengan cara lain serta mudah bersyukur
Post a Comment
Post a Comment